1.2.f Eksplorasi Konsep Modul 1.2 (Tugas C)

Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?

Diagram Identitas Gunung Es mengilustrasikan bahwa setiap individu memiliki dimensi yang terlihat (ekstrinsik) dan tidak terlihat (intrinsik). Di permukaan, kita melihat karakter atau perilaku yang tampak dari luar, yang merupakan hasil dari pengembangan dan perawatan karakter serta pikiran. Namun, yang tidak terlihat adalah kodrat jiwa dan pemikiran yang membentuk inti dari siapa kita sebenarnya.

Proses penumbuhan Profil Pelajar Pancasila dimulai bahkan sebelum lahir, dimulai dari interaksi dengan lingkungan sekitar, pendidikan formal, dan pengalaman pribadi. Nilai-nilai Pancasila yang ditanamkan dalam proses ini menjadi landasan yang penting dalam membentuk karakter dan sikap seorang pelajar.

Transformasi pendidikan terjadi ketika nilai-nilai Pancasila diperkuat dan tumbuh dalam diri setiap murid. Guru Penggerak memiliki peran utama dalam memahami prinsip-prinsip ini dan menerapkannya secara efektif dalam konteks pendidikan. Dengan pemahaman yang mendalam dan penerapan yang konsisten, pendidikan dapat menjadi alat untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi murid dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendekatan ini, kita membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai moral dan kebajikan yang mendasar.

Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?

Sebagai seorang guru, kita memainkan peran krusial sebagai "tukang kebun" yang bertugas merawat pertumbuhan nilai-nilai kebaikan di dalam diri murid kita. Dalam diagram identitas gunung es, kita melihat bahwa hanya sebagian kecil dari karakter dan perilaku yang terlihat di permukaan, sedangkan bagian yang lebih dalam mencakup kodrat jiwa dan pemikiran yang membentuk inti dari identitas setiap individu.

Sebagai Guru Penggerak, kita memiliki kesempatan yang besar untuk membentuk lingkungan pendidikan yang mendukung transformasi yang holistik. Ini melibatkan tidak hanya pengembangan lingkungan fisik yang memadai, tetapi juga lingkungan psikis yang memfasilitasi pertumbuhan karakter dan nilai-nilai positif dalam diri murid.

Sebagai bagian dari tanggung jawab kita, kita juga harus mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa. Dengan memperkuat nilai-nilai kebaikan ini, kita secara aktif berkontribusi dalam memajukan pendidikan yang lebih baik. Memahami implikasi logis dari peran ini membantu kita menjadi lebih efektif dalam memperkuat pendidikan yang tidak hanya mengutamakan akademis, tetapi juga kesejahteraan keseluruhan murid secara holistik.

Lokasi:

Berbagi :