Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Subtema 3 Pembelajaran 4

Muatan IPS KD 3.4 dan 4.4

BPUPKI dan Dasar Negara
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang terbentuk tanggal 29 April 1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945 kemudian mulai bekerja tanggal 29 Mei 1945 merupakan badan resmi yang membahas dasar negara. Badan ini beranggotakan 60 0rang dengan ketua Dr. Radjiman Widiodiningrat.
Dengan dibentuknya BPUPKI, bangsa Indonesia dapat secara legal mempersiapkan diri menjadi negara merdeka, merumuskan persyaratan yang harus dipenuhi bagi sebuah negara merdeka. Hal yang pertama kali dibahas dalam sidang BPUPKI adalah permasalahan “Dasar Negara”.

Sidang BPUPKI dibagi menjadi dua bagian, yaitu: sidang pertama berlangsung tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, hasil sidang pertama ini akan dibahas dalam sidang kedua yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 16 Juli 1945. Sidang BPUPKI pertama berlangsung selama empat hari, secara berturut-turut tiga tokoh yang tampil berpidato menyampaikan gagasan/usulan sebagai calon dasar negara.

Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 akhirnya menetapkan UndangUndang Dasar, yang selanjutnya dikenal dengan UUD 1945 dan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang rumusannya sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.

Sejak saat itu, Pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut:
  1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
  2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
  3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
  4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945,
  5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi pekerti luhur
Pada 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengemukakan lima “Azas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” yang terdiri dari peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ke-Tuhan-an, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

Pada 31 Mei 1945, Soepomo mengajukan dasar-dasar untuk Indonesia merdeka adalah persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.

Pada 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan tentang dasar negara dengan nama Pancasila, Trisila, dan Ekasila. Rumusan lima dasar bagi negara Indonesia merdeka menurut Soekarno adalah kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat dan demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ke-Tuhan-an yang Maha Esa. Pidato Soekarno ini kemudian dikenal dengan lahirnya Pancasila.

Pada hari yang sama, juga dibentuk Panitia Delapan di bawah pimpinan Soekarno. Panitia kecil ini beranggotakan Mohammad Hatta, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Wachid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Muhammad Yamin, dan AA Maramis. Tugas Panitia Delapan ini adalah menampung dan mengidentifikasi rumusan dasar negara pada sidang BPUPKI.

Selain pembentukan panitia kecil yang beranggotakan delapan orang tersebut, hingga akhir sidang pertama BPUPKI, belum diperoleh kesepakatan utuh tentang rumusan dasar negara



Muatan Bahasa Indonesia KD 3.9 dan 4.9

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat, antara lain ejaan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, kalimat singkat, kalimat lengkap,, dan kalimat mudah dimengerti

Ejaan meliputi berikut ini
Penulisan huruf kapital meliputi hal-hal sebagai berikut
  • Nama bulan (Januari Februari Maret dan seterusnya)
  • Nama orang (Hasan, Rina, Rana dan lainnya)
  • Kata sapaan (Bapak, Ibu Saudara dan lainnya)
  • Nama kota (Makassar, Maros, Bone dan lainnya)
Penulisan kata meliputi hal-hal sebagi berikut
  • Kata dasa (hadir, datang, ucap dan lain-lain)
  • Kata turunan (Imbuhan ditulis serangkai,, contohnya adalah menghadiri, mengharap, mengucapka dan lain-lain)
  • Kata ulang (menggunakan tanda hubung, contohnya adalah teman-teman, kawan-kawan, dan lain-lain)
  • Kata depan (ditulis terpisah dari kata yang mengikut contohnya adalah di tempat, di Makassar, di Maros dan lain-lain)
Kalimat singkat maksudnya adalah hemat dalam menggunakan kata-kata. Kata yang tidak perlu digunakan tidak perlu dipakai
Contoh:
Saya sangat mengharapkan seali kehadiran daripada teman-teman (tidak efektif)
Seharusnya
Saya mengharapkan kehadiran teman-teman

Kalimat lengkap, yaitu mengandung unsur subjek (S) dan predika (P) meskipun terkadang subjeknya tersembunyi
Contoh:
Aku mengharapkan kehadiranmu
   S             P
(Kami) mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu (Subjek tersembunyi)
  S                   P



Muatan PPKn KD 13 2.3 3.3 dan 4.3

Beda Budaya, Tetap Saudara

Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa merupakan sikap yang perlu dikembangkan sebagai perwujudan sikap positif dalam menyikapi keragaman. Selain itu, juga merupakan sikap dan kegiatan positif untuk mengisi kemerdekaan.
Untuk bisa mempunyai sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di masyarakat, diperlukan kesadaran dan keterbukaan. Namun, dengan menghayati semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, perbedaanperbedaan itu akan makin tidak terasakan. Kesamaan cita-cita untuk menjadi bangsa yang kuat, bersatu, dan utuh telah menyingkirkan sejumlah perbedaan yang ada. Kata Bung Karno “Bersatu karena Kuat, Kuat karena Bersatu’. Berikut ini adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menerima keragaman suku bangsa dan budaya masyarakat lain.
Selain lagu daerah, kita juga bisa mempelajari tarian dari daerah dan suku lain. Di berbagai tempat, telah banyak didirikan sanggar tari yang bisa menjadi tempat untuk memperkenalkan budaya dari daerah dan suku lain. Dengan mempelajari lagu dan tari dari daerah dan suku lain, kita sesungguhnya telah menerima keragaman budaya dalam masyarakat.

Mengembangkan Budaya Daerah Sendiri
Berbagai atraksi budaya yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia bisa hilang jika tidak diwariskan kepada generasi penerus. Unsur-unsur budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia bisa tinggal cerita. Oleh karena itu, jika di sekitarmu masih ada atraksi budaya, ikuti dan pelajarilah. Dengan mengikuti dan mempelajari budaya bangsa, seiring dengan berjalannya waktu, akan muncul rasa mencintai. Pada akhirnya, akan timbul keinginan untuk mengembangkan dan melestarikannya.

Perilaku di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan masyarakat dalam ukuran yang kecil. Di sekolah, banyak terdapat keragaman. Banyak warga sekolah yang berasal dari berbagai daerah yang berarti juga memiliki latar belakang yang berbeda. Lalu, bagaimana caramu bersikap?
Menghormati dan Menghargai Sesama Teman
Wujud nyata sikap saling menghormati dan menghargai sesama teman adalah toleransi. Toleransi merupakan sikap dan perilaku mau menerima perbedaan. Misalnya, mau menerima perbedaan pendapat dalam sebuah diskusi. Selain menghargai pendapat, perwujudan sikap dan perilaku adalah toleransi terhadap kebiasaan teman, kelakuan teman, dan lain-lain.

Menolong Teman Tanpa Membedakannya
Wujud nyata sikap saling menolong teman dapat ditunjukkan dengan membantu teman yang kesulitan belajar, menengok teman sekolah yang sakit, meminjamkan buku ke teman, dan lain-lain.

Menumbuhkan Semangat Persaudaraan
Bertikai hanya akan memperbanyak musuh. Bertikai hanya akan menambah kesulitan. Bertikai tidak ada untungnya. Perlakukan teman layaknya saudara dengan saling membantu, saling memaafkan, dan saling mengingatkan. Salah satu kegiatan sekolah yang mengajarkan kebersamaan, tanggung jawab, dan persaudaraan adalah pramuka.



TUGAS
Jabawblah pertanyaan berikut ini di buku tulismu!
  1. Kapan sidang BPUPKI pertama dan kedua dilaksanakan ?
  2. Siapa saja anngota panitia kecil yang merancang undang-undang ?
  3. Kapan UUD 1945 disahkan sebagai dasar hukum Indonesia ?
  4. Ubahlah kalimat berikut menjjadi kalimat efektif
    a. Taman iu merupakan adalah tempat kesukaannya
    b. Mereka bekerja demi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya
    c. Sekolahnya banyak terdapat berbagai jenis tanaman obat
  5. Tuliskan 2 cara menghargai keragaman di sekolah !

Posting Komentar untuk "Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Subtema 3 Pembelajaran 4"